Light novel indo Novel indo Isekai novel indo

Hail the king chapter 9

Chapter 9: Sang Lawan

Satu serangan!
Hanya dengan satu serangan seorang pendekar berbintang satu dibinasakan! Baik prajurit dari Chambord dan musuh keduanya terkejut. Mereka melihat kearah pria itu seolah ia adalah naga dalam bentuk manusia.
Suara senjata yang berbenturan dan seruan perang yang sejak tadi terdengar diseluruh medan tempur dalam beberapa menit lalu sudah berhenti. Medan perang itu benar-benar sunyi. Prajurit dari Chambord dan musuh saling melihat satu sama lain, dan dengan cepat menyadari kalau mereka masih berada dalam pertempuran dan kembali melanjutkan saling membunuh satu sama lain.
“Hahaha! Ini benar-benar bekerja! Aku sangat pandai! Hahaha.” Pria itu tertawa geli.
……
……
Dalam area disekitar kastil Chambord, setengah mil dari parit yang dinamai “Zuli”, sekitar seratus tenda militer hitam didirikan dengan pola yang benar-benar menghadang satu-satunya jalan keluar dari kastil.
Ini adalah markas utama dari prajurit lawan.
Orang-orang dari Chambord tak tau darimana datanganya musuh berpakaian hitam ini. tiga hari lalu, setelah kabut pagi menghilang, seorang pengintai yang beruntung bisa menemukan lawan yang dengan cepat mendekat. Dia langsung mengunci gerbang kastil dan memberi waktu untuk pertahanan Chambord.
Ada sekitar dua ribu pasukan yang menginvasi saat ini.
Setelah gagal menyerang diam-diam, mereka berkemah di parit Zuli. Orang yang ingin menginvasi ini sudah mengepung tembok setiap hari, sekaligus menyebar banyak pengintai untuk memotong semua jalur komunikasi antara Chambord dan dunia lainnya.
Hari ini adalah hari keempat.
“Kastil kecil ini punya medan yang kompleks dan bisa membuat frustasi siapapun yang menginvasi. Kalau bukan karena parti berbahaya dan dinding bertahan yang kokoh itu. aku mungkin sudah selesai menaklukkan kastil ini untuk ayah, dan perempuan bernama Angela itu akan menjadi mainanku saat ini…”
Di pinggiran parit Zuli, seorang ksatria memakai zirah penuh berwarna hitam dengan topeng perak bergumam.
Topeng perak miliknya punya pahatan iblis kejam di atasnya dan hanya menutupi setengah dari wajahnya. Dia berada diatas kuda perang yang hitam legam, dan tinggi serta kuat, menunjukkan gambaran hewan yang agung. Kuda itu juga mengenakan pakaian pelindung, dengan hanya kaki dan matanya yang terbuka. Kekuatan misterius mengelilinginya, seperti medan magnet.
Dibelakangnya, 19 ksatria lainnya tetap diam.
Mereka semua juga mengenakan zirah hitam dan berada diatas kuda hitam juga. Mereka juga mengenakan topeng bergaya iblis yang sama, tapi berwarna hitam, bukan perak. Dengan pelindung yang runcing di kudanya, mereka tampak seperti satu platon ksatria iblis dari neraka.
“Ini benar-benar tak terduga! Kerajaan ini hanya afiliasi tingkat enam dari sebuah kekaisaran kecil tingkat satu, tapi kerajaan ini punya parit dengan angin kencang dan dinding bertahan yang kokoh. Didalamnya bahkan ada pendekar tiga bintang!” seorang ksatria hitam dibelakang ksatria topeng perak itu berbicara. Dia kemudian dengan garing tertawa dan menenangkan ksatria bertopeng perak itu, “Jangan khawatir tuan! Para prajurit yang bertahan sudah berada di titik perpecahan an pasti hanya bisa bertahan selama dua puluh menit. Setelah itu, kastil ini akan jatuh dengan pasti!”
“Eh… setelah kita menaklukkan kastil ini, biarkan para prajurit melonggarkan diri; mereka bisa melakukan apapun yang mereka mau. Kecuali Angela, tak perlu membiarkan yang lainnya bertahan hidup.” Perintah kejam ini diberikan dengan acuh oleh ksatria bertopeng perak itu, seolah ia sedang menyebutkan cuaca hari inii. “Ingat! Jangan membakar apapun! Kita memerlukan kastil ini.”
“Baik! Tuan!” ke-sembilan belas ksatria hitam itu mengatakannya bersamaan. Mereka sudah melakukannya ratusan kali jadi ini bukanlah kejutan untuk mereka.
Ksatria hitam yang baru saja berbicara mengatakan: “Tuan, raja mereka….”
“Eksekusi dia! Untuk tiga hari berikutnya, buat semua wanita di kastil melayani seluruh prajurit dan kemudian bunuh mereka kalau sudah selesai.”
“Kami mengikuti perintahmu!” semua ksatria itu bersemangat, mereka menyukai jenis perintah seperti ini.
“[Dua Puluh] hampir selesai, kalian harus bersiap…” ksatria bertopeng perak itu melambai ke bawahannya: “Saat kita sudah memegang kendali dan membuka gerbang, kalian semua bergegas masuk dan selesaikan lawannya secepat mungkin! Aku ingin duduk di tahta raja mereka dengan waktu sesingkat-singkatnya….”
“Booom!”
Dia bahkan belum menyelesaikan kalimatnya sebelum suara besar terdengar dari medan perang.
Suaranya sekencang halilintar.
Semua ksatria ini adalah pendekar berbintang, dan dengan kemampuan mereka yang tinggi, mereka bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi di dinding bertahan Chambord.
Seorang ksatria hitam dibelakang ksatria bertopeng perak itu hampir kehilangan akal: “Ya tuhan! Ini… apa [Dua Puluh] baru saja dibelah menjadi dua oleh lawan?! Sialan! Apa mereka punya dewa perang?”
Para ksatria hitam itu menatap satu sama lain, dan rasa kaget tampat dari mata mereka.
Mereka semua adalah pendekar berbintang yang semuanya lihai dalam bertarung jadi mereka bisa melihat kalau “iron man” yang membelah [Dua Puluh] menjadi dua hanya menggunakan kekuatan kasar bekala. Tak ada sedikitpun jejak energi di dalam serangannya. Apa yang membuat hal ini menakutkan adalah karena [Dua Puluh] sudah merupakan pendekar satu bintang!
“Tuan, ijinkan aku memotong putus kepala bajingan itu; untuk membalaskan [Dua Puluh]!”
Beberapa ksatria hitam itu benar-benar menjadi gugup dan tak sabar.
Meskipun mereka ber-duapuluh tak memiliki nama, dan hanya menggunakan angka yang ditandai, selama empat hingga lima tahun terakhir, mereka sudah berada dibawah perintah ksatria bertopeng perak bersama. Mereka makan bersama dan tidur bersama, mereka lebih dekat daripada saudara yang berhubungan darah (sekandung). Akan tetapi, tak ada satupun yang menduga kalau [Dua Puluh] akan mati dengan cara yang mengenaskan, apalagi di pengepungan yang tampaknya mudah ini.
Hal ini menstimulasi (merangsang) kemarahan mereka untuk membalas dendan.
“Apa dia hanya terlahir dengan kekuatan yang melebihi manusia?”
Ksatria bertopeng perak itu tersenyum dengan misterius. Dia melambai kembali melambai ke ksatria hitam itu dan berkata: “Menarik, pria ini menarik perhatianku… sampaikan pesanku untuk menghentikan pengepungan. Katakan pada prajurit kita untuk pergi kembali sekarang!”
“Tuan, ini….”
“Apa ada maslaah?” pria bertopeng perak itu merespon dengan dingin.
“Kami mengikuti perintahmu, tuan!”
“Informasi dari agen inteligen kita “Elang” menyebutkan kalau raja dari afiliasi tingkat enam ini hanyalah seorang idiot. Haha, ubah perintahku! Hanya kelilingi kastil untuk saat ini, kirim seseorang untuk meminta mereka menyerahkan kastil. Kalau mereka melakukannya, raja, menteri, Angela dan “iron man” (manusia besi) itu bisa selamat, yang lainnya akan tetap dieksekusi!”
Ksatria bertopeng perak itu berbicara, senyumannya mengkhianati pikiran licik yang sedang digemarinya.
“Baik, tuanku!”
Para ksatria hitam itu berbalik seketika dan mulai melakukan perintahnya.
……
……
“Cepat, bawa prajurit pemberani ini ke ruang medis. Cepat!”
Tentu saja “iron man” ini adalah Fei.

Kapak Fei sama seperti sabit milik grim reaper. Kapaknya memanen hidup banyak prajurit musuh di dinding bertahan dekat tangga. Tak ada satupun lawan yang bisa mengatasi satu serangan dari Fei. Setelah membersihkan seluruh lawan disekitar Pierce, dia berbalik dan berteriak. Dua orang prajurit dengan tergesa berlari dan membawa Pierce yang pingsan keluar dari dinding kastil.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blogroll

BTemplates.com

Search This Blog

Powered by Blogger.

Pages