Light novel indo Novel indo Isekai novel indo

Hail the king chapter 8

Chapter 8: Sang Kematian

Semua orang menunggu kematian dari Pierce, karena tak ada satupun yang berada dalam posisi untuk menyelamatkan pantatnya.
“Hei, bodoh! Coba dan hindari senjata ultra-rahasiaku!”
Sebuah suara penuh percaya diri muncul dari sisi lain medan perang. Tapi, meskipun pemegang rapier yang penuh amarah itu tak mendengarnya, dia merasa ada sesuatu yang mengincar bagian belakang kepalanya. Sebuah objek yang melayang kearahnya dengan cepat.
Dia terkejut. Menarik kembali rapiernya untuk menghadang apapun yang melayang kearahnya.
“Pu!”
‘senjata rahasia’ itu terbelah menjadi dua, dan cairan merah terpercik ke kepalanya.
“Apa-apaan itu?!”
Karena posisi tubuhnya, dia tak tau apapun mengenai ‘senjata rahasia’ itu. dia mengayunkan rapiernya untuk membentuk zona lingkaran perlindungan dan menunduk untuk mencegah carian merah itu jatuh ke tubuhnya. Setelah ia sadar, dia menengok kedepan dan melihat apa ‘senjata rahasia’ itu. dia seketika menjadi semakin murka.
‘senjata rahasia’ itu adalah prajuritnya sendiri. Seseorang menyambarnya dan melemparkan pria naas ini kearahnya dan karena kecerobohannya, dia tak melihatnya dan memotong prajurit itu menjadi dua.
“Haha, apa kau takut sekarang? Pengecut!”
Suara tawa sombong kembali menarik perhatian pria pengguna rapier itu. dia menengok dan melihat seseorang dengan baju zirah penuh dengan pembukaan hanya untuk lubang mata. Dibawah sinar matahari terbenam, pria ini tampak gagah seperti dewa.
Pria itu tak menghabiskan banyak waktu, ia langsung menyerbu sat itu; momentum dari tubuhnya membuat tabrakan yang sangat kuat hingga seluruh lawan terpental keluar dari dindin.
Dengan kapak dua tangan di tangannya, dia berencana untuk menjatuhkan pendekar pembawa rapier ini.
“Kau benar-benar mencari mati, idiot!” musuhnya mengejek saat ia melihat lawan barunya merugikan dirinya sendiri.
Baju zirah berat seluruh badan biasanya digunakan oleh prajurit kavalri seperti ksatria, tidak pernah digunakan oleh pasukan jalan kaki biasa. Terlalu bodoh untuk mengenakan zirah seberat lima puluh pound untuk bertarung jarak dekat, karena itu akan melambatkan serangan dan memberatkan penggunanya. Dalam benak musuhnya, pria ini benar-benar seorang idiot yang bodoh.
“Pergilah ngaso (beristirahat) dengan grim reaper!”
Pendekar pengguna rapier itu menggerakkan seluruh energi dalam tubuhnya ke senjatanya. Dengan api yang muncul disekeliling rapier itu lagi, dia menusukkannya ke arah pria berzirah besar yang menyerbu kearahnya.
Serangannya sangat cepat, seperti sebuah halilintar. Dan energi mengalir dari rapier itu. lawannya ini sudah menggunakan seluruh kekuatannya sebagai pendekar satu bintang. Dia percaya diri kalau dia bisa membunuh pria berzirah berat itu dengan satu serangan.
Disisi lain, “iron man” yang sepenuhnya berzirah itu masih terus menyerbu tanpa ada tanda-tanda berhenti. Seperti orang bodoh dimata orang lain, dia bahkan tidak menyerbu dengan posisi yang baik. Saat seorang prajurit menyerbu, mereka akan membungkukkan punggungnya supaya menjaga berat mereka tetap rendah. Dengan dada terbuka lebar dan punggung yang tegak, pria ini secara harfiah berlari menuju ujung pedang.
Lawannya mulai tertawa.
“Haha, tak mungkin kau bisa hidup setelah ini!”
Tapi –
“Ting!” percikan berkilauan.
Tawanya tiba-tiba terhenti dan senyumannya membeku di wajah pendekar itu.
Kapak besar yang diseret oleh orang itu tampak didepannya dengan sudut yang tidak mungkin, dan berpapasan dengan rapier tepat diujungnya.
“Ba…bagaimana mungkin?”
Lawannya benar-benar tertegun.
“Menyerang ujung rapierku dengan kapaknya saat kita berdua masih bergerak dengan begitu cepat? Ini pasti adalah teknik dari dewa perang! Sialan, pria ini mempermainkanku!”
Lawannya seketika menyesali keputusannya dan mencoba kabur.
Tapi itu sudah terlambat!
“Boom!”
Rapiernya tak bisa menahan jumlah kekuatannya dan patah berkeping-keping. Kekuatan dari kapak itu tidak berhenti disitu; tangan pendekar pengguna rapier itu hampir meledak. Kalau seseorang tak tau apa yang sedang terjadi, mereka tak akan bisa mengenali bentuk tangannya lagi. Momentumnya terus berjalan keatas, dan pembuluh darah di tangan kanannya, yang memegang rapier,, membengkak dan kulitnya pecah.
Suara keras itu mengganggu semua orang yang berada di medan tempur. Semua orang yang bertarung dari pihak Chambord dan lawan menghentian pertarungan untuk beberapa detik dan melirik apa yang sebenarnya terjadi.
“Bangsat! Dewa! Dia bisa mematahkan rapier dari ujungnya, kekuatan macam apa itu?” pikir semua orang.
Tapi apa yang lebih mengejutkan masih belum datang –
Kapak raksasa itu berubah menjadi bayangan di tangan pria itu; kapak itu bergerak begitu cepat hingga tak ada mata yang bisa mengikuti gerakan dari kapak itu. dan seorang yang berada dalam bahaya luar biasa, pendekar mantan pembawa rapier itu sudah jatuh ke posisi yang tak pernah dialami sebelumnya.. dia adalah satu-satunya di medan tempur yang melihat kalau kapaknya datang menyambut pinggangnya. Pria itu mencoba memotongnya menjadi dua dengan serangan horizontal!
“Sialan!”
Musuhnya kali ini benar-benar putus asa. Dia tak lagi memegang senjata dan sudah berada dalam keadaan merugikan dalam sekejab.
Dia mengetukkan kakinya ke tanah dan melompat mencoba menghindari serangan kejam itu. dia melompat lima kaki jauhnya, hampir seperti sedang terbang.
Tapi kapak itu tampaknya membengkokkan aturan fisika. Kapak itu tidak mengikuti lintasan horizontal seperti apa yang dipikirkan oleh musuhnya. Malahan, kapak itu mengikuti lawannya terbang ke udara.
Musuhnya sedang berada di tengah udara jadi tak ada apapun yang bisa ia lakukan untuk menghindari ataupun menghadang serangan ini.
“Sreeak––––!”
Itu terdengar seperti suara kertas yang robek.
Kapaknya langsung pergi dari pantat pria itu hignga keatas kepalanya. Karena ini terjadi begitu cepat, seolah lawannya tak punya waktu untuk bereaksi dengan apa yang terjadi. dia masih utuh saat sudah jatuh ke tanah.
Setelah beberapa saat,
Musuhnya mencoba memegang tangannya. Ekspresi wajahnya benar-benar sudah tampak mati.
Gerakan kecil ini seperti panggilan untuk grim reaper,
Tiba-tiba –
Sebuah jahitan darah tampak muncul di tubuhnya.
Dia melihat kebawah tubuhnya, tak percaya dengan apa yang terjadi.
Tak ada waktu untuk meratap terakhir kali. Darah mulai berhamburan keluar. Dan tubuhnya dengan simetris terpisah dari bawah keatas. Dengan usus putih, dan oragan dalam yang terpotong serta otak yang berlendir jatuh ke seluruh tempat.

Dia adalah pendekar terhormat berbintang satu, yang sudah membinasakan sebagian besar prajurit yang bertahan di kastil dalam lima kurang dari lima menit, tak bisa lebih mati daripada sekarang.
Share:

2 comments:

Blogroll

BTemplates.com

Search This Blog

Powered by Blogger.

Pages