Light novel indo Novel indo Isekai novel indo

Hail the king chapter 42

Seperti seorang anak kecil yang mendapatkan mainan favoritnya, Fei tak bisa menahan diri seraya bermain-main dengan sabuknya beberapa saat.
“Whuush –”
Batunya muncul di tangannya.
“Whuush –”
Batunya menghilang masuk ke penyimpanan sabuk miliknya. Ia mengontrol semuanya dalam benaknya, seolah sabuk yang dikenakannya sudah terkait pada otaknya. Ia mencoba lagi dengan batu yang ukurannya berbeda yang tergeletak di tanah di dalam menara yang sebagian sudah hancur tersebut.
Fei dengan cepat mencoba kapasitas ruang penyimpanannya – tiap slot dari ruang penyimpanan hanya bisa diisi dengan barang sebesar bola basket, tetapi berat dari barang tersebut bukanlah masalah.
Jadi, 8 slot ruang penyimpanan di sabuknya bisa membawa item sebesar 8 bola basket. Fei merasa puas dengan kapasitas ini. seiring dengan meningkatnya level Barbarian-nya, Fei akan mendapatkan sabuk dengan kualitas lebih tinggi, yang mana akan meningkatkan jumlah slot yang ada.
“Akhirnya! Aku punya penyimpanan rahasiaku sendiri!”
Kejutan tak disangka ini benar-benar membuat Fei senang. Kejutan ini membuat Fei menyadari kalau ada lebih banyak rahasia dan penemuan akan muncul dari dunia Diablo yang entah bagaimana tersimpan dalam benaknnya.
[Rogue Encampment] hanyalah tempat pemula. Seiring dengan naiknya level karakter miliknya, ia bisa melangkah ke peta untuk level lebih tinggi seperti [Lut Gholein] dan [Dermaga Kurast]. Ia merasa kalau ada banyak hal yang tak bisa dibayangkan menunggu dirinya.
Setelah ia merasakan kekuatan luar biasa dari Barbarian, ia mengatakan “mode ganti” dalam benaknnya dan Sorcerer Fei mengambil alih. Kekuatan fisiknya yang meluap-luap langsung hilang begitu saja, dan Fei merasakan kekuatan magis dan kemampuan menggunakan sihir dari Sorcerer level 3.
Meskipun Sorcerer dan Necromancer, keduanya adalah penyihir, kekuatan mereka benar-benar berbeda. Kekuatan Necromancer bersifat gelap, dingin dan menakutkan, sementara kekuatan Sorcerer lebih cerah dan mapan; air, es dan halilintar adalah kekuatan alam. Setelah Fei berganti pada mode Sorcerer, sebuah medan gaya yang kuat menyelimuti dirinya. Medan gaya tersebut sama seperti medan gaya Necromancer-nya, tetapi memiliki afinitas yang berbeda.
“Sszzh, szhhs –”
Sebuah bola api muncul dan mengitari tangan Fei saat Fei mengatakan “Fire Bolt!” dalam benaknya. Sebuah bola api merah menari dalam angin dan ukurannya berubah sesuai dengan apa yang diinginkan Fei. Meskipun bola api tersebut tampak lemah, tapi Fei yakin kalau bola api tersebut menyimpan jumlah energi yang signifikan; jauh lebih kuat daripada bola api pemula milik Gill. Bola api tersebut bisa dengan mudah melelehkan zirah besi.
Itu adalah kekuatan dari Sorcerer Fei. Setelah ia menutup matanya untuk membiasakan diri dengan kekuatan dari Sorcerer, ia membuat medan gaya yang menyelimutinya menghilang, dan tak ada lagi yang bisa mengatakan ia adalah penyihir dengan melihat kearahnya.
Fei kemudian berganti dalam mode Paladin. Tiba-tiba, sebuah kekuatan suci dan lembut mengisi tubuh Fei. Kekuatan tersebut sangat kuat hingga meluap keluar dari tubuhnya. Energi yang dikeluarkan begitu cerah dan penuh kasih sayang sehingga bisa membuat siapapun yang merasakan nergi ini mendekat, mempercayai dan bergantung pada Fei tanpa syarat, seolah ia adalah wali Dewa.
Paladin adalah class paling mulia dan baik di dunia Diablo. Skill terkuat dari Paladin disebut Aura. Selain untuk kemampuan bertarungnya, aura juga memiliki kemampuan membantu dan menyembuhkan yang tak bisa dibayangkan.
:Apa kekuatan dari Gereja Suci yang dibicarakan oleh Angela sama seperti kekuatna Paladin dari Dunia Diablo?” Fei bertanya-tanya.
Saat ia sedang berpikir, tubuhnya dengan cepat beradaptasi dengan Aura dari Paladin.
Ia berdiri disana dan mengulang kembali semua kemampuan dan skill dari keempat karakter.  Setelah ia yakin ia tak akan melupakan apapun, ia berganti kembali ke mode Barbarian, mengenakan pakaian pelindung putih dibanding mengenakan item Barbarian-nya dan berjalan keluar dari menara jaga.
Kemunculannya kembali seperti obor terang di dalam kegelapan total, dan hal ini menarik perhatian semua orang di dinding pertahanan.
Para prajurit menatap kearahnya dengan kagum. Mereka semua berharap kalau raja kuat yang bisa berkomunikasi dengan Dewa perang ini bisa membuat keajaiban lagi di dalam situasi berbahaya seperti ini dan mengalahkan musuh bengis yang akan segera mengepung kastil. Mereka inign ia memberikan mereka harapan untuk bertahan hidup.
Akan tetapi, pendekar bintang tiga Lampard, pendekar bintang satu Oleg, Brook, dan penyihir pemula Gill serta beberapa pasang orang memandangi Fei dengan rasa takut dan terkejut. Mereka yang memiliki energi dan kekuatan sendiri yang benar-benar mengerti apa yang terjadi di dalam menara jaga yang sudah hancur sebagian tersebut.
Dalam waktu yang singkat, sebuah kekuatan suram, kekuatan buas, kekuatan alam dan kekuatan suci… keempat jenis kekuatan yang berbeda muncul secara berturut-turut di dalam menara jaga, seolah ada empat pendekar satu bintang dan penyihir yang bersembunyi di dalamnya, sepenuhnya mempertunjukkan kekuatan mereka.
Tapi itu tak mungkin! Mereka semua tahu kalau hanya ada satu orang yang berada di menara jaga – sang raja muda Alexander.
Tak ada seorangpun selain dirinya.
Ini berarti hanya ada satu penjelasan yang mungkin dari apa yang terjadi – keempat kekuatan yang berbeda itu adalah milik sang raja.
“Ya tuhan! Satu orang bisa mendapatkan empat jenis kekuatan yang berbeda? Terlebih lagi, setiap kekuatan tersebut setidaknya ada dalam tingkat satu bintang? Ini benar-benar tak mungkin!!”
Dalam sejarah benua Azeroth, ada beberapa contoh orang yang bisa mengendalikan sepasang kekuatan yang berbeda. Itu bukan hal yang tidak mungkin….. tapi siapa diantara mereka yang bukan jenius terkenal sehingga mereka bisa membuat kemajuan dalam mempelajari kekuatan yang berbeda? Siapa diantara mereka yang bukan pendekar/penyihir dalam tingkat matahari?”
Terlebih lagi, semua penyair yang mengembara dan menceritakan cerita mereka diseluruh benua bersumpah dengan hidup mereka kalau para jenius tersebut sudah jauh dari masa mudanya saat mereka mencapai hasilnya.
Seberapa tua Alexander?
“Ia bahkan belum berumur 18 tahun. Alexander hanya terkenal karena ia idiot. Si idiot ini menyia-nyiakan 17 tahun hidupnya, makan, tidur dan mencari kesenangan. Ia tak pernah mendapatkan latihan bentuk apapun dari pendekar ataupun penyihir. Bagaimana bisa ia memiliki 4 jenis kekuatan yang berbeda? Dan semua kekuatan ini setidaknya setingkat satu bintang?”
Perasaan ini berputar di dalam benak Lampard dan yang lainnya. Mereka memandangi Fei yang keluar dari menara jaga seolah ia adalah seekor Godzilla.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blogroll

BTemplates.com

Search This Blog

Powered by Blogger.

Pages