Light novel indo Novel indo Isekai novel indo

Hail the king chapter 39

Suara dingin nan misterius tersebut langsung memberi jawaban pada Fei.
Setelah menghabiskan 29,000 koin emas, ia akhirnya menukarkan 2 botol [Normal Healing Potions[ dan satu botol [Stamina Potions] ke dalam dunianya. Hasil akhirnya benar-benar membuat Fei merasa melas, meskipun ia sudah menyiapkan mentalnya untuk hasil yang akan didapatkan karena kemungkinan sukses 25% dan 30%. Kerugiannya cukup signifikan (banyak).
Akan tetapi, setelah mempertimbangkan kemungkinan sukses yang sedikit, ia menenangkan dirinya, “Dua botol [Normal Healing potions] dan satu botol [Stamina Potions] lebih baik daripada tidak sama sekali, kayaknya.”
Tersisa hanya kurang dari dua jam hingga ia mencapai waktu ‘bermain’ maksimal untuk hari ini. ia memutuskan untuk keluar dari karakter Barbarian miliknya. Setelah ia merasakan keadaan tanpa gravitasi, pandangannya kabur selama sedetik. Selanjutnya, pandangannya menjadi jelas dan ia kembali pada layar proyeksi seleksi karakter 3D.
Fei menemukan kalau ada beberapa perubahan kecil – karakter barbarian miliknya mengenakan item yang baru ia dapatkan dari Tristam dan karakternya tampak lebih kuat dan besar dari keenam karakter level 0 lainnya.
“Tampaknya layar ini merefleksikan apapun yang terjadi di dunia Diablo.”
Fei juga menemukan kalau hanya ada satu karakter per class. Karena Barbarian dan Sorcerer sudah memasuki dunia Diablo, Fei tak bisa membuat karakter lain di dua class tersebut.
Ini menunjukkan sesuatu, tapi Fei tak punya banyak waktu untuk dihabiskan dan memikirkannya.
Ia memilih karakter Sorcerer dan kembali memasuki dunia Diablo.
Setelah suara dengung ringan dan merasakan keadaan tanpa gravitasi, Fei melangkah kembali ke peta awal – [Rogue Encampment].
Setelah beberapa pengamatan dari dekat, Fei menemukan kalau perkemahan ini seperti dunia parallel tempat karakter Barbarian-nya berada. Semua plot yang ada masih pada tahapan pertama. Quest seperti [Sarang Iblis], [Tanah Pemakaman Saudari] dan [Pencarian Cain] masih belum terselesaikan. Quest tersebut menunggu diselesaikan oleh Sorcerer Fei.
Karena semua pengalaman Fei di quest tersebut selama ia menjadi Barbarian, Fei memulai quest-nya langsung. Ia bergegas pada Akara baru dan menerima quest [Sarang Iblis] dan pergi langsung ke [Ladang Darah] untuk menaikkan level karakter Sorcerer-nya.
Setelah 30 menit, Fei menyelesaikan quest pertamanya. Ia kembali dari [Ladang Darah] dan menerima satu skill poin sebagai upah.
Saat ini, karakter sorcerer miliknya sudah level 3. Sembari membunuh monster di daerah perburuan, mereka menjatuhkan item seperti pakaian pelindung dan sarung tangan normal. ia menggunakan semua item yang bisa ia gunakan dan menyimpan yang lain di [Slot Item]-nya untuk dijual nanti.
Ia juga memiliki 4 skill poin. Setelah berpikir, ia menempatkan satu poin pada [Fire Skill – Fire Bolt] (Skill Api – Ledakan Api), 1 poin pada [Lightning Skill – Charged Bolt] (Skill Petir/Halilintar – Ledakan Setrum) dan dua poin pada [Cold Skill – Ice Bolt] (Skill dingin – Ledakan Es).
Setelah ia melakukannya, ia tak kembali ke tempat perburuan. Ia keluar dari dunia Diablo lagi dan kembali sebagai seorang Paladin.
Setelah suara bising yang sama dan nol gravitasi, ia kembali mendarat di [Rogue Encampment].
Seperti yang ia duga, ini adalah dunia parallel lain. Plot dan quest-nya kembali pada tahap awal dan sekali lagi Akara baru memberinya quest [Sarang Iblis].
Paladin Fei bergegas ke [Ladang Darah] untuk menyelesaikan quest. Dengan pengalaman baru menyelesaikan quest sebagai Sorcerer Fei, ia menyelesaikan questnya dengan lebih cepat. ia menyapu bersih semua monster di sarang dalam waktu kurang dari 15 menit. Juga, ia mendatangi tiap titik di [Ladang Darah] dan mengeksekusi tiga kebijakan mengosongkan – mengosongkan semua monster, mengosongkan semua koin emas, dan mengosongkan semua item yang ada.
Ia mencapai level tiga lagi dan kemudian kembali ke [Rogue Encampment] dan mendapatkan 4 skill poin setelah ia mendapatkan upah dari Akara.
Fei membuka pohon skill dari Paladin. Setelah memperhitungkan dengan hati-hati, ia menambahkan 2 poin pada [Offensive Aura – Might] (Aura Menyerang/Ofensif – Kekuatan), yang meningkatkan semua damage yang dihasilkan oleh anggota tim-nya, dan dua poin untuk [Defensive Aura – Prayer] (Aura Pertahanan/Defensif – Doa), yang memulihkan luka semua anggota tim-nya.
Setelah menyelesaikan semua hal ini, ia memiliki kurang dari 50 menit sisa dari batas waktu hariannya.
Ia keluar dari dunia tersebut lagi dan berganti menjadi Necromancer.
[Rogue Encampment]
Dunia parallel lainnya.
Necromancer Fei mendapatkan quest dari Akara baru lainnya dan langsung menuju [Sarang Iblis] di [Ladang Darah].
Ini adalah kali keempat ia melakukan quest yang sama. Ia membunuh boss Corpsefire dalam kurang dari 10 menit dan kembali ke perkemahan.
Pada level 3 dengan tambahan skill poin dari Akara, ia mendapatkan 4 skill poin.
Fei mendapatkan tongkat saat ia muncul sebagai Necromancer, yang memberinya sebuah poin untuk skill [Summoning Skill – Raise Skeleton] (Skill memanggil – Memunculkan Tengkorak), yang akan memunculkan satu tengkorak dari tubuh yang mati untuk bertarung. Oleh karena itu, ia menempatkan 3 poin lainnya pada [Poison Skill – Teeth] (Skill Racun – Gigi) yang memanggil banyak proyektil yang bisa melukai musuh dan 1 poin pada [Curse – Amplify Damage] (Kutukan – Meningkatkan Luka), yang meningkatkan damage yang diterima oleh musuh.
Alasan ia mendistribusikan poin seperti ini adalah agar ia bisa menggunakannya pada pertarungan yang akan segera terjadi di dunia nyata.
Tentu saja, skill yang paling diperlukan oleh Fei adalah [Poison Skill – Corpse Explosion], yang akan meledakkan mayat terdekat dan melukai semua musuh didekatnya.
Akan tetapi, setelah mempertimbangkan eksistensi Gereja Suci di Benua Azeroth, Necromancer mungkin akan dianggap sebagai iblis dan dibakar hidup-hidup seperti apa yang dilakukan oleh gereja pada pelaku klenik dan ‘penyihir’ selama era pertengahan.
Itu semua adalah prediksi Fei, tapi bukanlah hal yang buruk untuk menjadi orang yang sangat berhati-hati. Dari deskripsi Brook dan Angela, Gereja Suci di Benua tersebut merupakan kekuatan dominan. Lebih baik menghindari mereka sebisa mungkin.
Beberapa skill Necromancer seperti [Raise Skeleton] tampak jelas dan tak bisa digunakan di dunia nyata, tapi [Corpse Explosion] cukup tersembunyi, jadi skill tersebut bisa menjadi sangat efektif selama peperangan. Mayat adalah satu hal yang tak akan pernah kurang dalam peperangan, dan mayat-mayat tersebut sama seperti sebuah granat dimana Necromancer. Mereka memberikan banyak luka dan benar-benar tersembunyi.
Jadi, ini adalah alasan kenapa Fei memilih Necromancer, kedudukan yang ‘paling berbahaya’ di benua setelah mengetahui eksistensi dari Gereja Suci adalah untuk skill [Corpse Explosion].
Tapi saat Fei membagikan skill poin, ia hampir pingsan saat menemukan kalau [Corpse Explosion] memerlukan pemain untuk berada di level 6.
Fei melihat waktu yang dimilikinya.
Ada waktu kurang dari 30 menit dalam waktu ‘bermain’ hari ini. tak mungkin Fei bisa naik tiga level dalam waktu kurang dari 30 menit, kecuali ia bisa menemukan titik sempurna dimana ada monster dan iblis berlevel tinggi.
Fei memikirkanya dan memutuskan untuk pergi dan membunuh [Blood Raven].
Tanah pemakaman dimana [Blood Raven] berada memiliki banyak monster level tinggi. Mereka adalah sumber luar biasa untuk experience. Meskipun mereka cukup berbahaya untuk Necromancer level 3, Fei merasa ia bisa mengatasinya selama ia berhati-hati karena semua pengalaman yang ia dapatkan saat bermain sebagai Barbarian.
Situasi di Chambord juga sudah menjadi berbahaya, jadi Fei harus mengambil resiko.
Setelah menerima quest dari pimpinan militer Kashya, Fei menghabiskan 800 koin emas yang ia punya untuk membeli item yang dibutuhkan termasuk [Minor Healing Potions]. [Minor Mana Potions] dan [Stamina Potions].
Waktu sudah berganti malam di dunia Diablo. Saat ini benar-benar gelap di tempat perburuan, dan Fei tak bisa melihat apapun dari jauh. Ia hanya bisa mendengarkan teriakan dan auman dari para monster dan iblis.
Fei meneguk sebotol [Stamina Potion[ saat ia meninggalkan perkemahan dan berlari kearah [Dataran Dingin] tempat tanah pemakaman berada. Para monster berteriak lebih kencang saat mereka menyadari Fei di [Ladang Darah]. Akan tetapi, Fei tak repot-repot bertarung dengan mereka, karena ia perlu menyimpan semua waktunya untuk monster berlevel lebih tinggi di tanah pemakaman.
Akan tetapi, sesuatu yang tak bisa diduga Fei terjadi –
Monster dan iblis tampak lebih energetic dan agresif di waktu malam. Setelah terganggu, mereka mulai mengejar Fei tanpa henti seolah mereka adalah tahanan pria yang tak pernah melihat perempuan selama 10 tahun dan Fei adalah gadis cantik yang bugil.
Dengan cepat, semua jenis monster – [Fallen Shamans], [Corrupted Rogues] dan [Wendigoes] – semuanya bergabung dalam pengejaran.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blogroll

BTemplates.com

Search This Blog

Powered by Blogger.

Pages