Light novel indo Novel indo Isekai novel indo

Hail the king chapter 34

Chapter 34: Perubahan Tidak Terduga
Quest ini memang rumit, tapi ini juga sangat penting untuk plot dalam dunia Diablo secara keseluruhan. Ini karena setelah pemain menyelamatkan pria tua ‘cabul’ Cain dari ruang misterius yang disebut Tristam, pria tua itu akan berada disekitar pemain dimanapun mereka pergi dan akan memberikan berbagai jenis quest yang menyambungkan plot menjadi satu di Diablo.
Sebelum Fei memulai quest-nya, ia memeriksa itemnya dua kali dan detik dari quest-nya.
Quest ini tidak terlalu menantang unutk kondisi Fei saat ini. setelah menghitung waktunya, Fei merasa kalau ia bisa menyelesaikan quest ini dalan dua jam kalau semuanya berlangsung dengan mulus. Mungkin ada waktu lebih untuknya melakukan sesuatu yang ia rencanakan sebelumnya sebelum ditendang keluar. Fei memutuskan unutk pergi dan mencari pohon Inifuss.
Sebelum ia pergi dari perkemahan, ia memandangi mercenary seksi Elena yang mengikutinya dalam idam. Ia memikirkan sesuatu dan pergi kembali ke penempa perempuan Charsi. Ia menghabiskan sekitar 1,000 koin iemas dan membeli busur kuat, baju pelindung kulit tebal, dan sebasang sepatu kulit tebal dan topi dengan kualitas tinggi yang dibuat untuk karakter perempuan.
“Hey cantik, kau bisa mengenakan item ini bukan?”
Fei memasang senyum cerah diwajahnya. Ia berkata ke Elena, “Kalau kau bisa menggunakan ini, maka kenakan. Saat menghadapi monster dan iblis, sedikit kekuatan tambahan akan meningkatkan kesempatan hidup kita.
“Ini…. ini semua untukku?” elena terkejut; ia sama sekali tak menyangka hal ini. ini semua tampak begitu tak masuk akal.
“Apa kau pikir aku sesakit itu untuk mengenakan item wanita?” Fei merasa kalau mercenary seksi dihadapnnya sangat senang. Ia agak sedikit bingung; item ini hanya berharga sekitar 1,000 koin emas dan tak begitu bagus menurut standar Fei. Ini sama seperti membandingkan segenggam rumut dengan pohon besar kalau item itu ditempatkan disamping senjata dan pakaian pelindung Fei.
“Kenapa kau begitu senang?” Fei tak tahu.
“Terimakasih, pendekar muda.” Setelah mengkonfirmasi kalau item tersebut diberikan untuknya, Elena menenangkan dirinya. Ia menunduk dan berterimakasih pada Fei dan membawa item-nya ke tenda dibelakang Charsi.
Seketika, suara dari Elena berganti pakaian datang dari dalam tenda; Fei berharap kalau ia punya pandangan x-ray.
Setelah sekitar 20 detik, Elena berjalan keluar. Mata Fei bersinar. Tampilan baru Elena benar-benar sangat baik. Baju pelindung kulit tebal diselimuti dengan cahaya biru menguraikan tubuh sempurnanya. Dengan busur ditangannya dan anak panah di punggungnya, ia tampak seperti dewi perang.
“Haha, item itu cocok untukmu. Ayo berangkat!”
Fei merasa kalau hidungnya akan mimisan sebentar lagi. Ia berpura-pura semuanya baik-baik saja, berbalik an mulai berjalan kearah gerbang dari perkemahan.
Alasan Fei membelikan item untuk mercenary seksi ini bukan sepenuhnya karena ia cabul; Elena adalah petarung hebat. Meningkatkan kekuatannya akan membantu Fei untuk menyelesaikan quest-nya dengan cepat.
Senyum muncul di wajah Elena, tapi senyumnya menghilang beberapa waktu setelahnya dan sikap tenangnya kembali. Ia tak mengatakan apapun dan mengikuti Fei dengan tenang.
……
……
“Wuush!”
Tiga [Fallen Shaman] berteriak seraya terjerembab ke tanah.
“Ting!”
Sebuah magic item biru jatuh dari mayat monster. Fei sangat bersemangat. Ia mengambilnya dan melihat cincin berbentuk unik. Item itu masih belum teridentifikasi, jadi ia tak tahu atribut yang dimiliki oleh item itu.
Setelah menggunakan [Identify Scroll], Fei menemukan kalau cincin itu adalah [Glimmering Ring] (Cincin Berkerlip), +8 Resources (Fury), +5 radius cahaya. Item ini tak begitu berguna untuk barbarian yang bertarung dalam jarak dekat, tapi Fei tetap mengenakannya; ini lebih baik daripada tidak sama sekali.
Elena melirik kesekitar dengan cermat, menjaga sikap waspadanya sembari Fei melakukan hal itu. apa yang membuat Fei merasa aneh adalah ia merasa kalau Elena tak bisa melihat item yang terjatuh dari monster. Ini karena mercenary seksi itu melihat kearahnya dengan aneh, seolah ia adalah seniman pantomim.
“Apa mungkin kalau penghuni dunia Diablo seperti Elena tak bisa melihat item yang terjatuh dari monster?” sesuatu muncul dalam benak Fei, “Jadi ini berarti…. Di dunia ini, hanya aku seorang yang bisa mendapatkan item dari membunuh monster?”
Hipotesis ini mengejutkan Fei. Ia merasa kalau ia sudah menemukan sesuatu, tapi ia tak bisa memikirkan sesuatu itu.
……
……
Waktu sangat ketat. Fei dan Elena bergerak dengan cepat menggunakan peta.
Dalam tempat terdalam di [Ladang Bebatuan] yang terhubung dengan [Dataran Dingin], Fei membawa Elena melewati portal yang membawa mereka berdua kedalam [Jalur Bawah Tanah].
Setelah mereka menginjakkan kaki ke [Jalur Bawah tanah], mereka hanya bisa melihat kegelapan.
Tak ada secercah cahaya-pun dijalur ini, dan angin dingin berhembus kearah mereka.
Suara teriakan tajam dan mengerikan dari monster bergema melewati bagian terdalam dari jalur ini. sebuah bau amis memenuhi seluruh jalur dan memubatnya menjadi lebih mengerikan.
“Waspada! Tetap berada dibelakangku. Ingat, jangan pernah pergi kedepanku.” Fei berablik dan memberi perintah pada mercenary-nya.
Dia adalah barbarian, yang mana secara alami punya lebih banyak darah dan pertahanan. Ia bisa beraksi sebagai pelindung yang menahan semua damage di depan. Elena di sisi lain adalah pemanah sihir jarak jauh. Ia punya damage tinggi, tapi darah dan pertahanan yang lemah. Kalau monster mendekat ke dirinya, ia akan berada dalam situasi berbahaya.
Elena tertegun. Ia tak menyangka kalau pengelana muda dihadapannya ini bisa membuat keputusan seperti itu. ini benar-benar berbeda dennga mitos mengerikan yang diceritakan disekitar [Rogue Encampment], dimana para pengelana kebanyakan akan menggunakan mercenary sebanyak mungkin. Sebelumnya, Elena berpikir kalau nasibnya akan sama seperti pengembara perempuan dari 60 tahun yang lalu; ia akan digunakan sebagai umpan unutk menarik monster oleh Fei dan berfungsi sebagai perisai manusia, tapi….
Sementara mercenary seksi ini masih syok, Fei sudah mulai menyerbu.
“Huaaa – !”
Fei menggunakan seruan perang – [Howl] seraya mengayunkan kapak besarnya.
Ia memotong tiga kali dengan mudah dan memisahkan tiga [Goatman] (Manusia Kambing) yang berlari kearahnya menjadi enam bagian dari pinggang.
“Ayo! Kita harus berjalan melewati ini dengan cepat!’
Fei berbalik dan bicara pada Elena seraya terus menyerbu. Ia segera menghilang di kegelapan; Elena akhirnya bereaksi dan mengejar Fei.
Banyak monster dan iblis yang berlari kearah Fei seperti banjir. Ia melangkah kedepan dan hampir menyerang saat ia mendengar suara wuuush muncul dari belakangnya. Sebuah panah biru melayang melewati Fei dan menancap pada empat monster tepat di kepala mereka. Sihir di anak panah itu meledak dan mengubah mereka menjadi patung es; tak ada kehidupan didalamnya.
“Sakit!”
Fei memberi Elena jempol besar.
Pengembara perempuan ini bukan hanya gadis cantik yang bisa dilihat.. kemampuan menembaknya juga luar biasa. keempat anak panahnya menyerang monster dengan tangkas di lingkungan yang gelap; kemampuannya sudah membuktikan nilainya pada Fei.
Elena tak bereaksi sama sekali dengan pujian Fei.
Ia tetap membuat tali busurnya meregang, “Wuush, wuush, wuuush –” tiga anak panah lagi ditembakkan dan mengirim tiga [Goatman] lainnya ke neraka.
Fei menemukan kalau mercenary seksi ini adalah seorang pemanah sihir es. Semua anak panah yang ia tembakkan bukan hanya sangat kuat dan memberikan banyak damage (luka). Anak panahnya juga melambatkan pergerakan dan kecepatan serang mereka. Ia secara harfiah adalah mercenary paling suportif yang bisa diharapkan oleh Fei.
Mereka terus bergerak melewati jalur itu.
[Jalur Bawah Tanah] sama seperti labirin. Ada banyak jalan kecil yang berlekuk dan cabang di jalur itu; dan sangat mudah untuk tersesat. Monster menyerang dari beragam sudut dan tempat tersembunyi. Jalur ini sama seperti versi mudah dari neraka; angin dinign berhembus dan monster berteriak.
Fei sudah cukup banyak membunuh dan mendapat cukup banyak pengalaman sudah tak terpengaruh oleh ini.
Elena juga tampak sudah pernah mengalami situasi seperti ini dan tak takut juga.
Setiap kali ai menarik tali busurnya, satu monster terbunuh. Tentu saja, saat berhadapan dengan [Disfigured Taints] (?), [Giant Spiders] (Laba-laba Raksasa), dan [Yeti Wendigos], semuanya yang merupakan monster level tinggi, membutuhkan lebih dari satu anak panah. Tanpa bantuan Fei, ia perlu tiga anak panah untuk menjatuhkan satu diantara mereka. Terlebih lagi, ia harus menjaga jarak dari monster selama proses ini untuk benar-benar sepenuhnya menggunakan busur dan anak panahnya.
Setelah sekitar 20 menit, koordinasi mereka menjadi lebih cakap. Seolah mereka sudah tahu apa yang orang lain akan lakukan, mereka jarang berbicara satu sama lain selama prosesnya, tapi mereka menjadi semakin terkoordinasi. Fei mengayunkan kapaknya dan menghancurkan semua monster yang dekat, sementara Elena akan menembakkan anak panah bekunya untuk membunuh monster yang jauh jaraknya. Kecepatan mereka bergerak melebih ekspektasi Fei.
“Kalau kita bisa menjaga ini, kita bisa sampai di [Hutan Kegelapan] dan menemukan gulungan sialan dibawah pohon Inifuss kurang dari setengah jam!”
Fei menjadi semakin optimistis tentang misi ini.
Saat itu, sesuatu yang tak terduga terjadi –
“AHH!!!”
Mercenary sesksi yang sedang menembaki monster dibelakang Fei tiba-tiba berteriak. Fei mendengar kepanikan, amarah dan rasa sedih di teriakan itu; seolah sesuatu yang mengerikan terjadi.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blogroll

BTemplates.com

Search This Blog

Powered by Blogger.

Pages